TSPM058:prestasimu adalah dakwah mu
Muktamar ke-48 Muhammadiyah di Solo pada 1 sampai 5 Juli 2020 nanti melalui beberapa pertimbangan, akhirnya diputuskan bahwa upacara pembukaan yang dilakukan pada tanggal 1 Juli 2020 akan dilangsungkan di Stadiun Manahan, Solo.
Hal tersebut disampaikan oleh Marpuji Ali, Ketua Panitia Muktamar Muhammadiyah ke-48 saat ditemui di ruang kerjanya, di Kantor PP Muhammadiyah Jl. Cik Ditiro Yogyakarta pada Senin (9/3).
“Bahwa Stadiun Manahan adalah satu-satunya stadium di Solo yang kapasitasnya lebih banyak ketimbang Stadiun Sriwedari yang hanya sekitar 10-11 ribu, kalau di Manahan kurang lebih 20 ribu,” ungkapnya.
Pertimbangan kapasitas ini karena Muktamar bukan hanya hajatan yang dinikmati oleh peserta dan undangan saja, melainkan juga oleh seluruh penggembira yang hadir dari seluruh Indonesia yang diperkirakan mencapai jutaan penggembira.
Marpuji beralasan bahwa, jika upacara pembukaan dilangsungkan di Manahan akan bisa memaksimalkan ruang luar stadium. Di Manahan saat ini memiliki banyak pohon yang rindang, kemudian di setiap sudut akan ditampilkan layar proyektor bagi penggembira yang tidak bisa masuk ke dalam Stadiun.
“Di samping, itu untuk pengaturan kendaran di Manahan lebih mudah karena di sekitar Manahan ada beberapa tanah lapangan yang bisa dimaksimalkan sebagai kantung parker,” tambahnya.
Diselenggarakannya upacara pembukaan Muktamar Muhammadiyah ke-48 di Stadiun Manahan juga sebagai simbol bahwa antara Muhammadiyah dengan pemerintahan saling bersinergi. Diharapkan nanti juga ketika pembukaan sekitar 10 sampai 12 ribu penggembira bisa masuk ke dalam arena pembukaan.
“Kalau soal rumput sudah ada teknologi yang bisa kita gunakan untuk menutupnya. Ini juga syarat yang diajukan oleh pengelola untuk meminjam Manahan. Jika tidak ada penutup, maka di lapangan tidak boleh digunakan atau steril,” ujarnya.
Terkait masalah kebersihan, Marpuji memastikan bahwa akan ada pasukan khusus yang melakukan sweeping sampah, hal ini dibuktikan di acara Milad Muhammadiyah yang diselenggarakan di kompleks Mangkunegaran lalu. Saat ini panitia sedang mengusahakan kepada penggembira untuk disediakan botol minum, sekaligus di beberapa sudut dalam dan luar stadium untuk mengisi ulang air minum.
“Kalau bisa nanti panitia akan menyediakan tumbler bagi para muktamirin. Ini masih dalam proses, karena itu kita ingin menunjukkan bahwa muktamar kali ini adalah muktamar yang ramah dengan lingkungan. Ini menjadi semangat untuk kita dan merupakan pesan langusng dari Pimpinan Pusat,” pungkasnya. (a’n)
sumber : muhammadiyah.or.id