Rabu, 29 Januari 2020

wanita jg perlu ikut beladiri


Di era sekarang ini sudah tidak lagi tabu wanita ikut beladiri...
terlebih wanita berhijab atau bahkan bercadar ...... 
semua itu tak menjadi penghalang...,
kenapa wanita menyukai latihan bela diri Tapak suci karena mereka menganggap perguruan  ini menyenangkan dan tidak terlalu membosankan dan ter penting ada pembinaan mental spiritual.. “Bela diri merupakan latihan yang sangat efektif untuk kardio. Di dalamnya ada kombinasi latihan kardio dan latihan kekuatan,” ujarnya.

tren saat ini ada sebagian latihan bela diri memang diutamakan untuk tujuan kebugaran atau kesehatan saja.. Bukan untuk menjadikan seseorang sebagai petarung atau prestasi . Bila terprogram dan program tersebut dijalankan dengan baik dan sungguh-sungguh, maka manfaat yang didapatkan bukan hanya untuk fisik, tapi juga untuk kesehatan mental.   

 beberapa keuntungan yang bisa Anda dapatkan dengan latihan bela diri tapak suci
 
Mendapatkan bimbingan moral atau karakter ber akhlak mulia
Meningkatkan keseimbangan dan koordinasi.
 Ketangkasan, power, speed, kekuatan, dan koordinasi sangat berkaitan dengan fungsi otak.
 Keseimbangan dan koordinasi antara pikiran dan gerakan tubuh dapat terlatih lewat gerakan memukul atau menendang atas atau bawah, kiri atau kanan
serta tangkisan dan hindaran. 
 untuk mengelak secara cepat dan refleks. Lewat latihan gerakan cepat dan refleks, kewaspadaan seseorang untuk menghadapi gerakan cepat juga akan terbentuk. Latihan bela diri tapak suci memang sangat membantu fungsi otak.
Meningkatkan kepercayaan diri dan keberanian. Kepercayaan diri seseorang dengan sendirinya akan terbentuk ketika sudah tangkas dan mampu melakukan gerakan-gerakan yang cepat atau refleks. Apalagi bila merasakan bahwa badannya bugar. Dengan demikian, akan menumbuhkan juga keberanian dalam diri.
Meningkatkan disiplin. Kedisiplinan seseorang bisa dibentuk tidak hanya saat berlatih, tetapi juga di luar dari sesi latihan. 
Melawan kemalasan, latihan rutin dan teratur, adalah bagian dari upaya untuk meningkatkan kedisiplinan. Untuk mewujudkan hal ini sangat diperlukan kerja sama antara pelatih dan yang dilatih. Pelatihan juga harus menunjukkan kedisiplinannya, dibarengi dengan motivasi. “Melawan kemalasan dengan datang latihan sesuai jadwal. 
Apalagi bila menjalankan latihan sesuai durasi yang telah diprogramkan, juga merupakan bagian dari melatih kesehatan mental,”

Meningkatkan konsentrasi. 
Fokus! Itulah salah satu kunci utama dalam berolahraga. Kalau tidak fokus,  akan sulit  untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Begitu juga halnya dalam bela diri tapak suci. Dalam tiap sesi latihan seseorang harus fokus. Kalau lengah sedikit akan membahayakan diri sendiri atau lawan berlatih karena salah sasaran.  

Mengurangi stres. 
Semua olahraga, termasuk bela diri tapak suci memang bisa untuk melepas stres. Olahraga yang dilakukan secara rutin dan teratur membuat darah mengalir lebih baik. Jantung memompa darah dengan baik, paru-paru bisa memompa oksigen dengan sempurna, dan membantu keluarnya endorfin. Dengan demikian, kondisi ini akan mengurangi stres seseorang.
 
“Semua manfaat itu baru bisa didapatkan bila berlatih sesuai program, serius, dan fokus. 
Kalau tidak, manfaat tidak akan didapatkan, tapi justru membuat badan jadi capek dan buang-buang waktu dan tenaga,” 

Untuk mendapatkan manfaat itu tergantung dari program dan kondisi seseorang. Namun, pada umumnya, dalam waktu 3 bulan dengan latihan sebanyak 3 kali per minggu, durasi 1 jam per sesi, Anda akan merasakan tubuh yang makin sehat dan gesit.

Tiap orang bisa memiliki tujuan yang berbeda. Ada yang tujuannya untuk sekadar kebugaran saja, menambah skill, atau justru ingin menjadi petarung atau mencari prestasi. Karena itu, saya menyarankan untuk menetapkan tujuan sejak awal, sehingga bisa dibuatkan program yang mempertimbangkan tujuan dan kondisi Anda.

Di tahap awal, Anda akan diberikan latihan dasar, seperti pasang kuda-kuda, cara berdiri, mengatur napas, kemiringan badan, mata, cara memukul dan  menendang, dan lain-lain. Kemudian masuk dalam sesi latihan inti. Jangan heran juga jika Anda diminta untuk melakukan latihan, seperti push up atau sebagainya, karena dalam   latihan bela diri diperlukan juga latihan otot dan pernapasan.

Selasa, 28 Januari 2020

dakwah


*MUHASABAH DIRI TENTANG SEMBILAN TANDA TANDA HUSNUL KHOTIMAH*

Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa setiap manusia merindukan akhir kehidupan Husnul khatimah atau akhir hidup yang baik adalah suatu kondisi dimana seorang mukmin diberi taufiq oleh Allah sebelum datangnya kematian untuk meninggalkan segala perbuatan yang mendatangkan murka Allah Azza wa Jalla, bersemangat melakukan ketaatan dan mengerjakan berbagai kebaikan kemudian dia menutup usianya dengan kebaikan.

Sebuah hadits Anas bin Malik yang diriwayatkan Imam Ahmad yang menunjukkan tentang khusnul khotimah pada seorang hamba, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda;

ذَا أَرَادَ اللَّهُ بِعَبْدٍ خَيْرًا اسْتَعْمَلَهُ قَالُوا وَكَيْفَ يَسْتَعْمِلُهُ قَالَ يُوَفِّقُهُ لِعَمَلٍ صَالِحٍ قَبْلَ مَوْتِهِ

“Apabila Allah menghendaki kebaikan kepada seseorang, maka Allah akan membuatnya beramal.” Para sahabat bertanya; “Bagaimana membuatnya beramal?” beliau menjawab: “Allah akan memberikan taufiq padanya untuk melaksanakan amal shalih sebelum dia meninggal.” (HR. Ahmad dan Tirmidzi)

Mati dalam keadaan khusnul khotimah memiliki tanda-tanda. Diantara tanda-tanda itu ada yang hanya diketahui oleh orang yang akan meninggal, namun ada pula tanda-tanda itu bisa diketahui oleh semua orang.

Merilis dari Suara Hidayatullah.com dengan sedikit perubahan setidaknya ada
sembilan tanda tanda husnul khotimah yaitu :

*1. Seseorang yang mengucap kalimat ‘Laa ilaaha illallah‘,* berdasarkan sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam;
مَنْ كَانَ آخِرُ كَلامِهِ لا إِلَهَ إِلا اللَّهُ دَخَلَ الْجَنَّةَ

“Barangsiapa yang akhir perkataannya adalah ‘Laa ilaaha illallooh’ maka dia akan masuk Surga.” (HR. Abu Dawud)

*2.Meninggal dengan keringat di dahi*, berdasar hadits Ibnu Buraidah bin Hashib sebagai berikut ;
عَنِ ابْنِ بُرَيْدَةَ عَنْ أَبِيهِ أَنَّه

كَانَ بِخُرَاسَانَ فَعَادَ أَخًا لَهُ وَهُوَ مَرِيضٌ فَوَجَدَهُ بِالْمَوْتِ وَإِذَا هُوَ يَعْرَقُ جَبِينُهُ فَقَالَ اللَّهُ أَكْبَرُ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مَوْتُ الْمُؤْمِنِ بِعَرَقِ الْجَبِينِ

“Dari Ibnu Buraidah dari ayahnya bahwa ia berada di Khurasan, ia menjenguk saudaranya yang sakit, ia menemuinya tengah sekarat dan dahinya berkeringat, ia berkata: Allaahu Akbar, aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Orang mu`min meninggal dunia dengan (mengeluarkan) keringat didahinya.” (HR. Ahmad)

*3.Mati pada malam Jum’at atau di siang hari Jum’at,* berdasarkan sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam;
مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَمُوتُ يَوْمَ الْجُمُعَةِ أَوْ لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ إِلَّا وَقَاهُ اللَّهُ فِتْنَةَ الْقَبْرِ

“Tidaklah seorang muslim meninggal dunia di hari Jum’at atau pada malam Jum’at kecuali Allah akan menjaganya dari fitnah kubur.” (HR. Ahmad dan Tirmidzi)

*4.Orang yang meninggal karena tho’un (penyakit wabah atau sampar).* Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassallam bersabda;
الطَّاعُوْن ُشهَاَدَةٌ لِكُلِّ مُسْلِمٍ

“Mati karena penyakit sampar adalah syahid bagi setiap muslim.” (HR. Bukhari)

*5.Orang yang meninggal karena sakit perut, atau penyakit yang berhubungan dengan perut seperti; maag, kanker, usus buntu, kolera, disentri, bat ginjal dan lain sebagainya*.
وَمَنْ مَاتَ فِي الْبَطْنِ فَهُوَ شَهِيْدٌ

“Barangsiapa yang mati karena sakit perut maka dia adalah syahid.” (HR. Muslim)

*6.Orang yang meninggal karena tenggelam, karena kejatuhan bangunan atau tebing*. Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassallam bersabda;
الشُّهَدَاءُ خَمْسَةٌ الْمَطْعُونُ وَالْمَبْطُونُ وَالْغَرِقُ وَصَاحِبُ الْهَدْمِ وَالشَّهِيدُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ

“Orang yang mati syahid itu ada lima; orang yang meninggal karena penyakit tha’un, sakit perut, tenggelam, orang yang kejatuhan (bangunan  atau tebing) dan meninggal di jalan Allah.” (HR. Bukhari)

*7.Orang yang meninggal dalam suatu urusan di jalan Allah (Sabilillah)*. Seperti seseorang yang meninggal dalam perjalanan dakwah atau meninggal sewaktu mengajar ilmu agama atau ketika melakukan amal kebajikan kepada sesama yang diniatkan ikhlas karena Allah, sebagaimana dijelaskan dalam hadits riwayat Bukhari diatas. Fisabilillah adalah berjuang di jalan Allah juga dalam pengertian luas sesuai dengan yang ditetapkan oleh para ulama.
Seorang wanita yang meninggal karena melahirkan anaknya. Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassallam bersabda;
قَتْلُ الْمُسْلِمِ شَهَادَةٌ وَالطَّاعُونُ شَهَادَةٌ وَالْبَطْنُ وَالْغَرَقُ وَالْمَرْأَةُ يَقْتُلُهَا وَلَدُهَا جَمْعَاءَ

“Terbunuhnya seorang muslim terhitung syahid, kematian karena wabah thaun terhitung syahid, kematian karena sakit perut terhitung syahid, kematian karena tenggelam terhitung syahid dan seorang wanita yang mati karena melahirkan anaknya terhitung syahid.” (HR. Ahmad)

*8. Seseorang yang terbunuh karena mempertahankan hartanya atau kehormatannya.* Abu Hurairah RA meriwayatkan;
جَاءَ رَجُلٌ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ : يَا رَسُولَ اللَّهِ  ” أَرَأَيْتَ إِنْ جَاءَ رَجُلٌ يُرِيدُ أَخْذَ مَالِي قَالَ : فَلَا تُعْطِهِ مَالَكَ  قَالَ : أَرَأَيْتَ إِنْ قَاتَلَنِي  قَالَ : قَاتِلْهُ  قَالَ : أَرَأَيْتَ إِنْ قَتَلَنِي قَالَ : فَأَنْتَ شَهِيدٌ  قَالَ : أَرَأَيْتَ إِنْ قَتَلْتُهُ  قَالَ : هُوَ فِي النَّارِ “

Datang seorang laki-laki kepada Rasulullah Shallallohu ‘alaihi wasallam dan bertanya; “Wahai Rasulullah, bagaimana kalau ada seseorang yang hendak mengambil hartaku?” Beliau bersabda, “Jangan engkau berikan hartamu!” Bagaimana kalau ia melawanku?” Beliau bersabda; “Lawanlah dia!”, “Bagaimana kalau dia membunuhku?” Beliau bersabda; “Engkau syahid”, “Bagaimana kalau aku yang membunuhnya?” Beliau bersabda; “Dia di neraka!.” (HR. Muslim)

مَنْ قُتِلَ دُونَ مَالِهِ فَهُوَ شَهِيدٌ وَمَنْ قُتِلَ دُونَ دِينِهِ فَهُوَ شَهِيدٌ  وَمَنْ قُتِلَ دُونَ دَمِهِ فَهُوَ شَهِيدٌ وَمَنْ قُتِلَ دُونَ أَهْلِهِ فَهُوَ شَهِيدٌ

“Barangsiapa yang terbunuh karena mempertahankan hartanya maka dia syahid, barangsiapa yang terbunuh karena memeprtahankan agamanya maka dia syahid, barangsiapa yang terbunuh karena mempertahankan nyawanya maka dia syahid dan barangsiapa yang terbunuh karena memeprtahankan keluarganya maka dia syahid.” (HR. Tirmidzi)

*9.Orang yang meninggal dalam keadaan mengerjakan kebaikan atau amal sholeh.* Seperti seseorang yang meninggal dalam keadaan sholat, melaksanakan ibadah haji, bersilaturahmi dan sebagainya. Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda;
مَنْ قَالَ : لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ ابتِغَاءَ وَجْهِ اللَّهِ ، خُتِمَ لَهُ بهَا دَخَلَ الْجَنَّةَ ، وَمَنْ صَامَ يَوْمًا ابتِغَاءَ وَجْهِ اللَّهِ خُتِمَ لَهُ بهَا ، دَخَلَ الْجَنَّةَ ، وَمَنْ تَصَدَّقَ بصَدَقَةٍ ابتِغَاءَ وَجْهِ اللَّهِ خُتِمَ لَهُ بهَا ، دَخَلَ الْجَنَّةَ “

“Barangsiapa yang meninggal ketika mengucap ‘Laa ilaaha illallah’ ikhlas karena maka dia masuk Surga, barangsiapa yang berpuasa pada suatu hari kemudian meninggal maka dia masuk Surga, dan barangsiapa yang bersedekah ikhlas karena Allah kemudian dia meninggal maka dia masuk Surga.” (HR. Ahmad).
Semoga kita semua dapat mengalami kematian dengan Husnul khatimah sehingga dimudahkan dapat berkumpul bersama keluarga di Jannah. Aamiin

Minggu, 26 Januari 2020

Disiplin kunci sukses pesilat

APASIH TUJUAN IKUT BELAJAR SILAT

Tujuan utama belajar Pencak Silat adalah sebagai pendidikan jasmani dan rohani sehingga dapat memahami ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) berlandaskan iman dan taqwa (Imtaq) terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

Belajar adalah suatu usaha atau kegiatan yang dilakukan secara sadar supaya mengetahui atau dapat melakukan sesuatu. Dengan belajar, maka akan ada suatu proses perubahan di dalam kepribadian manusia yang ditampakan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman, keterampilan, daya pikir, dan berbagai kemampuan lainnya.Perubahan tingkah laku dari belum dapat melakukan sesuatu menjadi dapat melakukan sesuatu merupakan hasil belajar. Perubahan tersebut timbul karena adanya pengalaman dan latihan.Belajar pencak silat sangat dibutuhkan untuk dapat membina  menjadi seorang yang berwatak kesatria, berwibawa dan bermoral karena falsafah pencak silat adalah falsafah budi pekerti luhur yang juga disebut sebagai falsafah pengendalian diri. Falsafah budi pekerti luhur mengajarkan agar manusia menggiatkan akal, rasa dan kehendaknya serta menampilkan watak atau akhlaqnya secara terpuji .

DENGAN IMAN DAN AKHLAK SAYA MENJADI KUAT 
TANPA IMAN DAN AKHLAK SAYA MENJADI LEMAH

 Yang ingin diwujudkan dengan kegiatan itu adalah sikap, perilaku dan perbuatan yang luhur, yakni sikap, perilaku dan perbuatan yang terkendali yg di dasar iman atau moral yg baik..

Dalam perkembangan sosial dan budayanya,makna pencak silat adalah pengendalian jurus bela diri, seni dan olah raga beserta falsafahnya yang berlandaskan pada nilai-nilai serta kaidah-kaidah agama dan moral yang dijunjung tinggi sebagai suatu kesatuan oleh masyarakat 

Pengendalian  diri  merupakan unsur pokok pembentuk disiplin, sedangkan disiplin  lahir, tumbuh  dan  berkembang dari sikap seseorang di dalam  sistem nilai budaya yang telah ada di dalam masyarakat. Perlu disadari bahwa disiplin merupakan bekal utama untuk dapat meraih sukses, tapi pada kenyataannya masih sangat banyak yang memandang disiplin secara negatif. Hal tersebut terjadi karena masih banyaknya masyarakat yang belum memahami hakikat disiplin dan belum mengetahui cara membentuk sikap disiplin secara efektif dan efesien.
Sebagaimana kita ketahui bahwa disiplin adalah kepatuhan pada suatu peraturan, baik lisan maupun tulisan. Oleh karena itu membentuk atau membangun kedisiplinan khususnya terhadap peserta didik tapak suci sangat berguna bagi kepentingan pribadi, orang lain maupun masyarakat. Alangkah prihatinnya apabila kalangan peserta didik terpelajar belum dapat memahami hakikat disiplin dan tidak peduli dengan adanya suatu proses pembentukan sikap disiplin yang tentunya akan berdampak negatif terhadap karir dan masa depannya.
Dengan belajar pencak silat, maka para peserta didik tapak suci diharapkan bisa menerapkan di sekolah, maupun di luar sekolah yg akan memiliki dedikasi dan loyalitas yang tinggi sehingga lebih efektif serta efisien dalam membangun atau membentuk sikap disiplin dan dapat lebih mudah mengendalikan perilakunya.
dengan metode motifasi positif
atau sugesti sugesti positif setiap latian

Hakikat disiplin yaitu:

-.Merupakan nilai ketaatan dan kepatuhan
-.Mencerminkan sikap malu berbuat yang menyimpang
-.Berarti loyal terhadap norma dan aturan
-.Artinya cinta terhadap keteraturan dan ketertiban
-.Berarti bisa membedakan mana yang boleh dantidak boleh
-.Merupakan kemampuan mengendalikan diri
-.Berarti tahu standar perilaku yang baik
-.Disiplin akan tumbuh dengan latihan dan kebiasaan

Rabu, 08 Januari 2020

TAPAK SUCI MASARAN SRAGEN JAWA TENGAH


Kalah itu biasa, tapi kita harus mampu untuk bangkit kembali dan terus berjuang.
Ada dua pilihan di dunia ini, berdiri didepan untuk menjadi pemenang atau berdiri dibelakang untuk menjadi pecundang.

Nikmatilah di setiap ujiannya, maka tidak akan ada nikmat yang kita dustakan di setiap prosesnya.
Tantanglah dirimu sendiri sebelum kamu menantang orang lain.
Kami diajarkan untuk bersatu dalam persaudaraan, bukan terpecah belah karena jabatan.
Seorang pemenang tidak akan sombong atas kemenangan yang telah ia raih.
Bebaskan dirimu dari keharusan untuk mengalahkan orang lain, tugasmu adalah untuk menjadi lebih baik dari pada hari kemarin.

Seorang pesilat harus terus berlatih keras tiap saat untuk mengasah kemampuannya.
Jadilah manusia yang berkualitas, bukan manusia yang menindas demi posisi teratas.
Dipuji tidak terbang, dicaci tidak tumbang, begitulah sang juara bersikap.

Bekerja keras dan bersemangat tanpa pamrih, cepat tanpa harus mendahului, tinggi tanpa harus melebihi.

Ketekunan berlatih adalah hal yang membedakan antara pemenang dan pecundang.
Dunia tak boleh tau kamu sedang babak belur, dunia hanya boleh tau kamu berdiri tegak dan tak hancur setelah badai menerjang.
Menang kalah itu biasa, yang penting kita mampu bangkit menghadapi semua masalah.
Jangan jadikan ilmu silatmu untuk melukai orang lain, gunakanlah untuk melindungi orang lain.

Kedewasaan bukan dilihat dari usia, akan tetapi dari tingkah laku dan tindakan.
Tidak ada pesilat yang kuat tanpa melewati latihan yang berat.
Jangan jadikan jiwamu menjadi penakut, jadikan jiwamu seperti pendekar yang berwibawa.
Pesilat sejati takkan pernah menyerah dan takkan putus asa.
Tiap juara punya metode latihan masing-masing, tapi 2 jalan yang pasti mereka lakukan adalah berusaha dan berdoa.
Seberat apapun cobaan yang kita hadapi, semua tidak akan melebihi batas kemampuan kita sendiri.
Kamu mungkin belum sehebat harapanmu, namun kamu tidak selemah apa yang kamu pikirkan.
Doa dan usaha adalah dua cara yang dibutuhkan untuk menjadi seorang pesilat sukses.
Jalani hidup layaknya matahari, dihargai atau tidak tetap bersinar dan menerangi.

Hidup itu bukan tentang masalah yang harus dipecahkan tapi kenyataan yang harus dihadapi.
Pesilat juga manusia, terkadang pasti bisa merasakan rasa lelah juga.
Jadilah baik tanpa menjelekkan orang lain, itulah sebaik-baiknya manusia.
Ilmu bela diri itu bukan buat pamer, tapi gunakan untuk mencapai impianmu.

Bukan kesulitan yang membuat kita takut, seringkali ketakutan sendiri yang membuat kita sulit.
Usaha tidak akan mengkhianati hasil, jika kita tekun berlatih, impian kita pasti akan tercapai.
Apapun masalah yang saat ini dihadapi, tetaplah bersabar, jangan menurunkan kualitas dirimu.
Orang sabar bukanlah orang yang tidak memiliki rasa marah, tetapi orang yang dewasa dan kuat untuk mengendalikan amarahnya.
Keadaan memang tak selalu baik, tapi setidaknya jagan membuatnya menjadi lebih buruk dengan terlalu banyak mengeluh.



TERIMAKASIH TELAH MENGUJUNGI BLOG INI

Selasa, 07 Januari 2020

animasi



Usaha tidak akan mengkhianati hasil, jika kita tekun berlatih, impian kita pasti akan tercapai.
Seberat apapun cobaan yang kita hadapi, semua tidak akan melebihi batas kemampuan kita sendiri.

Seorang pesilat harus terus berlatih keras tiap saat untuk mengasah kemampuannya.
Kalah itu biasa, tapi kita harus mampu untuk bangkit kembali dan terus berjuang.

kenali dan lampaui rintangan dalam dirimu, maka akan bisa melampaui orang lain




restu orang tua sangatlah bermakna


Doa dan usaha adalah dua cara yang dibutuhkan untuk menjadi seorang pesilat sukses.
Jalani hidup layaknya matahari, dihargai atau tidak tetap bersinar dan menerangi.


 
Hidup itu bukan tentang masalah yang harus dipecahkan tapi kenyataan yang harus dihadapi.

Pesilat juga manusia, terkadang pasti bisa merasakan rasa lelah juga.

Jadilah baik tanpa menjelekkan orang lain, itulah sebaik-baiknya manusia.

ANIMASI TAPAK SUCI